Nuturang; Mempertahankan Budaya Lewat Cerita
Anak-anak saat mendegarkan agenda Nuturang
Perkembangan teknologi
yang pesat di Indonesia, khususnya di Bali, telah membawa berbagai perubahan
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak signifikan terlihat pada
generasi muda, terutama anak-anak. Di tengah arus globalisasi dan digitalisasi,
anak-anak semakin terpapar berbagai konten di internet yang tidak selalu
positif. Mengabaikan identitas budaya mereka sendiri menjadi corak keberutalan
internet. Meskipun tidak semua anak mengalami hal ini, kompleksitas
permasalahan budaya dan pariwisata di Bali membuat fenomena ini semakin
mengkhawatirkan.
Dalam
rangka menyambut Hari Anak Nasional, mahasiswa KKN UNUD di Desa Tembuku
berinisiatif mengadakan program kerja bertajuk "Nuturang". Program
ini terinspirasi dari salah satu platform media dari alumni Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Udayana, yang khusus membahas seputar humaniora. Dengan
izin yang telah diberikan untuk menggunakan nama "Nuturang", program
kerja ini bertujuan memperkenalkan dan membangun kesadaran akan identitas
budaya di kalangan anak-anak Sekolah Dasar melalui cerita rakyat.
Anak-anak
merupakan pewaris masa depan dan penjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan
dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengenali
dan memahami identitas budaya mereka sejak dini. Program "Nuturang"
hadir sebagai salah satu upaya menjawab urgensi ini. Dengan konsep penuturan
cerita rakyat, anak-anak diajak mengeksplorasi kekayaan budaya leluhur mereka.
Cerita rakyat dipilih sebagai media pengenalan budaya karena mengandung
berbagai nilai kearifan lokal yang dapat ditransmisikan secara efektif kepada
anak-anak.
KKN UNUD Menyempaikan Cerita Nuturang
Melalui
cerita-cerita tersebut, anak-anak tidak hanya belajar tentang sejarah dan
budaya, tetapi juga tentang nilai-nilai moral dan sosial yang terkandung di
dalamnya. Selain itu, metode penuturan cerita juga dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan dan interaktif, sehingga anak-anak lebih mudah memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai yang disampaikan.
Dengan pelaksanaan program kerja "Nuturang", diharapkan anak-anak di Desa Tembuku dapat memiliki benteng diri yang kuat dalam mengenali dan mempertahankan identitas budaya mereka. Mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan sosial dan budaya mereka, serta mampu meneruskan nilai-nilai luhur tersebut kepada generasi berikutnya. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model yang diadopsi di berbagai daerah lain guna membangun kesadaran budaya di kalangan generasi muda Indonesia.
Arif, Mahasiswa
Antropologi Universitas Udayana.
Posting Komentar untuk "Nuturang; Mempertahankan Budaya Lewat Cerita"